Kimia Organik Farmasi RPS 11

 Alkohol merupakan senyawa hidrokarbon yang memilki gugus polar yang bersifat hidrofilik yaitu gugus fungsi hidroksil (-OH) dan gugus nonpolar yang bersifat hidrofobik yaitu gugus alkil (-R). Alkohol bersifat lebih polar dibanding dengan senyawa hidrokarbon alkana , alkena dan alkuna, hal ini dikarenakan terdapat gugus fungsi -OH yang memiliki perbedaan keelektronegatifitas yang besar dan atom 0 yang memiliki PEB (pasangan elektron bebas), sehingga alkohol dapat larut di dalam air.

https://youtu.be/Uq_moKFX7f4

Temukan saya dimenit 0:03-1:38 


Komentar

  1. Kok bisa Alkohol itu bersifat lebih polar dari pada senyawa alkana, alkena, alkuna?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena ada gugus -OH, sehingga dapat larut dalam air dan pelarut-pelarut organik lainnya dan memiliki keelektronegatifitas yang besar.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Alkohol memiliki beberapa jenis, salah satunya alkohol sebagai pelarut dan alkohol sebagai pengawet, dari segi struktur nya apakah akan berbeda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk struktur dari semua alkohol sama yaitu memiliki gugus -OH. Nah yang membedakan itu hanya sifat dan kadarnya saja. Contohnya untuk jenis alkohol sebagai pelarut itu bersifat mudah menguap dan menghilang sehingga bahan aktif yang ada akan tercampur secara homogen dan kadarnya dapat terjamin, pada pengawet itu minimal menggunakan alkohol 18%

      Hapus
  4. Pada senyawa alkohol memiliki rantai cabang yang dapat mengakibatkan penurunan titik didih? Dan apa pengaruhnya pada suatu obat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Titik didih pasa alkohol adalah 78°, rantai cabang dapat menurunkan titik didih itu karena alkohol memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya. Titik didih tersebut bisa meningkat seiring peningkatan jumlah atom C pada rantainya

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimia Organik Farmasi RPS 14